Table Manner adalah seperangkat aturan dan etika yang mengatur perilaku seseorang saat makan, terutama di meja makan. Aturan ini tidak hanya mencakup cara menggunakan peralatan makan, tetapi juga cara berperilaku dengan baik di depan orang lain dalam situasi sosial atau formal. Meskipun table manner dapat bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya, prinsip umum yang mendasari etika ini adalah untuk menunjukkan rasa hormat, kesopanan, dan penghargaan terhadap orang lain saat berbagi makanan.
Tujuan Table Manner:
- Menjaga kesopanan: Table manner membantu seseorang untuk tidak mengganggu kenyamanan orang lain selama makan.
- Menunjukkan rasa hormat: Dengan mempraktikkan etika makan yang benar, seseorang menunjukkan rasa hormat kepada tuan rumah dan tamu lainnya.
- Memfasilitasi komunikasi: Dalam situasi formal atau sosial, makan sering kali disertai dengan percakapan, dan etika yang baik memastikan bahwa komunikasi berjalan lancar.
Macam-macam Table Manner
Penggunaan Alat Makan
- Di sebagian besar negara Barat, aturan penggunaan garpu dan pisau cukup ketat. Garpu dipegang di tangan kiri dan pisau di tangan kanan, kemudian garpu digunakan untuk memindahkan makanan ke mulut.
- Di negara-negara Asia, seperti di Jepang dan China, sumpit adalah alat makan utama, dan ada aturan khusus seperti tidak boleh menusukkan sumpit ke dalam makanan (terutama nasi) karena dianggap tidak sopan atau memiliki konotasi terkait kematian.
Aturan penting lainnya:
- Jangan berbicara dengan makanan di mulut.
- Jangan memainkan alat makan.
- Letakkan alat makan secara horizontal di piring setelah selesai makan, untuk menandakan Anda sudah selesai.
Posisi Duduk dan Sikap Tubuh
- Duduk tegak adalah tanda sopan santun. Membungkuk saat makan atau terlalu bersandar ke kursi dianggap tidak sopan.
- Tangan di atas meja atau di pangkuan tergantung pada budaya. Di negara-negara Barat, biasanya kedua tangan tidak selalu di atas meja, namun di banyak negara Eropa, tangan harus tetap terlihat di atas meja saat tidak sedang digunakan untuk makan.
Mulai dan Mengakhiri Makan
- Tunggu hingga tuan rumah atau orang tertua di meja mulai makan terlebih dahulu, terutama dalam acara formal.
- Jika berada di jamuan formal, sering kali ada aturan bahwa tidak boleh mulai makan sampai semua orang di meja telah dilayani.
- Ketika selesai makan, peralatan makan diletakkan dengan rapi di atas piring, dengan posisi garpu dan pisau secara paralel.
Berbicara Saat Makan
- Etika makan yang baik mengajarkan untuk menghindari pembicaraan dengan mulut penuh. Jika ingin berbicara, tunggu hingga makanan dikunyah dengan baik.
- Di beberapa budaya, berbicara sambil makan dianggap tidak sopan, tetapi dalam budaya lain, percakapan ringan yang disertai dengan santap bersama dianggap normal dan bahkan dianjurkan.
Menggunakan Serbet
- Serbet harus ditempatkan di pangkuan segera setelah duduk di meja.
- Gunakan serbet untuk menyeka mulut secara lembut, terutama sebelum minum.
- Setelah selesai makan, serbet bisa diletakkan di samping piring, tidak dilipat kembali secara rapi, melainkan dibiarkan terbuka sebagai tanda bahwa makan telah selesai.
Makan Roti dan Sup
- Untuk roti, biasanya ada aturan bahwa potongan kecil harus diambil dari roti besar, kemudian diolesi mentega secara bertahap.
- Saat makan sup, sendok harus diambil dari tengah mangkuk dengan gerakan keluar (menjauh dari tubuh), dan sendok dimiringkan di bibir mangkuk sebelum diminum, untuk menghindari tetesan.
Minum Saat Makan
- Pegang gelas dengan tangan dominan, dan minum dengan perlahan. Jangan minum terlalu cepat atau menghabiskan minuman dalam satu tegukan.
- Jika ingin bersulang, pastikan mata bertemu dengan orang lain saat bersulang sebagai tanda sopan.
Berurusan dengan Makanan yang Tidak Disukai
- Jika tidak menyukai makanan tertentu, cara yang paling sopan adalah untuk tetap menyantap sedikit atau menghindarinya tanpa membuat komentar negatif tentang rasa atau bahan makanan tersebut.
- Dalam banyak budaya, meninggalkan makanan di piring dapat dianggap tidak sopan, jadi disarankan untuk mengambil porsi secukupnya.
Mengunyah dan Meminum
- Mengunyah harus dilakukan dengan mulut tertutup dan tanpa suara. Mengunyah dengan suara keras, berbicara dengan mulut penuh, atau mengisap makanan secara berlebihan dianggap sangat tidak sopan.
- Saat meminum sesuatu, lakukan dengan tenang, tanpa mengeluarkan suara berlebihan.
Variasi Table Manner Berdasarkan Budaya
Budaya Barat
- Dalam budaya Eropa, Amerika, dan negara-negara Barat lainnya, penggunaan alat makan memiliki aturan yang cukup ketat. Urutan penggunaan alat makan juga penting, mulai dari yang paling luar dan bergerak ke dalam seiring dengan setiap hidangan.
- Mengangkat piring dari meja saat makan biasanya dianggap tidak sopan.
Budaya Asia
- Di Jepang, meminum sup atau ramen dengan sedikit suara dianggap tanda penghargaan terhadap rasa masakan. Namun, suara makan yang berlebihan tetap dianggap tidak sopan di sebagian besar budaya Asia lainnya.
- Di India dan negara-negara Asia Selatan lainnya, makan dengan tangan adalah hal yang umum. Hanya tangan kanan yang digunakan untuk makan, sementara tangan kiri dianggap tidak bersih.
Budaya Timur Tengah dan Afrika Utara
- Makan dengan tangan juga umum di wilayah ini. Serupa dengan Asia Selatan, hanya tangan kanan yang digunakan untuk menyentuh makanan.
- Dalam beberapa budaya, menyisakan sedikit makanan di piring dianggap tanda penghargaan, karena menunjukkan bahwa Anda sudah kenyang dan puas.
Kesimpulan
Table manner mencerminkan budaya, tata krama, dan nilai-nilai yang berbeda di setiap masyarakat. Meskipun ada variasi dalam penerapannya, inti dari table manner adalah menunjukkan rasa hormat dan kesopanan saat makan bersama orang lain. Memahami aturan-aturan dasar ini membantu kita menavigasi berbagai situasi sosial dan formal dengan lebih percaya diri.
Terima kasih sudah membaca sampai akhir, teman-teman.
Sampai baca lagi di lain tulisan!
Sumber:
- Post, Emily. Emily Post's Etiquette. 19th Edition, HarperCollins, 2017.
- "Table Manners." The Spruce, 2019.
- Brown, Melissa. “International Dining Etiquette.” Travel Etiquette Tips, 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kolom Kritik dan Saran: