Mengenal Humble Brag: Ketika Kerendahan Hati Berbalut Kesombongan
Pendahuluan
Di era media sosial saat ini, kita sering menemui unggahan-unggahan yang tampaknya merendah, tetapi sebenarnya menyiratkan kebanggaan. Contohnya: “Capek banget harus bolak-balik ke Paris minggu ini, jet lag terus...” atau “Nggak nyangka bisa menang lomba lagi, padahal persiapannya cuma sebentar.” Ungkapan seperti ini dikenal dengan istilah humble brag.
Istilah ini terdengar cukup lucu, namun fenomenanya cukup kompleks secara psikologis dan sosial. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu humble brag, bagaimana bentuk-bentuknya, mengapa orang melakukannya, dampaknya, serta bagaimana cara menghindarinya atau menghadapinya.
Apa Itu Humble Brag?
Humble brag adalah kombinasi antara humility (kerendahan hati) dan brag (membual). Istilah ini merujuk pada cara seseorang menyombongkan diri secara terselubung di balik pernyataan yang terdengar merendah.
Definisi
Menurut Oxford English Dictionary, humble brag adalah:
“An ostensibly modest or self-deprecating statement whose actual purpose is to draw attention to something of which one is proud.”
Artinya, ini adalah pernyataan yang tampaknya merendah atau meremehkan diri sendiri, tetapi tujuannya sebenarnya untuk menyombongkan pencapaian, kepemilikan, status, atau kualitas diri.
Asal-usul Istilah Humble Brag
Istilah ini dipopulerkan oleh Harris Wittels, seorang komedian Amerika, melalui akun Twitter-nya pada tahun 2010. Ia kemudian menulis buku berjudul “Humblebrag: The Art of False Modesty” (2012), yang mendokumentasikan berbagai contoh humble brag yang ditemukan di dunia maya, khususnya Twitter dan Instagram.
Jenis-Jenis Humble Brag
Humble brag dapat muncul dalam berbagai bentuk. Berikut adalah beberapa jenis yang umum ditemui:
1. Mengeluh atas Kehidupan yang Terlalu Baik
Contoh: “Susah banget milih antara Range Rover atau BMW seri terbaru. Keduanya bagus sih.”
2. Rendah Hati Palsu (False Modesty)
Contoh: “Gak nyangka banget bisa masuk Forbes 30 Under 30. Padahal kerjaanku biasa aja.”
3. Pencapaian Dibungkus Ketidaksengajaan
Contoh: “Kaget banget dikasih penghargaan ini padahal nggak nyangka bakal menang.”
4. Merendahkan Diri tapi Mengangkat Status
Contoh: “Bener-bener malu deh diundang makan malam bareng CEO, gak siap baju formal!”
Mengapa Orang Melakukan Humble Brag?
1. Mencapai Dualisme Sosial
Orang ingin terlihat rendah hati dan sukses secara bersamaan. Mereka berusaha mendapat pujian tanpa dianggap sombong.
2. Menghindari Stigma Kesombongan
Dalam banyak budaya, termasuk Indonesia, menyombongkan diri secara terang-terangan bisa dinilai negatif. Maka muncullah strategi "menyombong dengan cara merendah."
3. Membangun Citra Diri
Di media sosial, citra sangat penting. Humble brag digunakan untuk membentuk impresi sebagai pribadi sukses, rendah hati, dan relatable.
4. Penguatan Ego
Meskipun terselubung, humble brag tetap menjadi cara untuk menegaskan kelebihan dan pencapaian di hadapan orang lain.
Dampak Humble Brag terhadap Persepsi Sosial
Menariknya, meskipun humble brag dilakukan untuk mendapatkan pujian, studi menunjukkan bahwa efeknya bisa berlawanan dengan tujuan awal.
Penelitian oleh Harvard Business School (Sezer, Gino & Norton, 2015)
Dalam studi berjudul “Humblebragging: A Distinct—and Ineffective—Self-Presentation Strategy”, para peneliti menemukan bahwa humble brag lebih tidak disukai dibandingkan dengan membual secara terang-terangan.
Temuan penting:
-
Partisipan merasa humble braggers kurang jujur dan kurang simpatik.
-
Murni membual dianggap lebih otentik dan bisa diterima dibanding humble brag.
-
Humble brag dinilai sebagai bentuk manipulasi sosial.
Sumber:
Sezer, O., Gino, F., & Norton, M. I. (2015). Humblebragging: A Distinct—and Ineffective—Self-Presentation Strategy. Journal of Personality and Social Psychology, 107(5), 774–796. https://doi.org/10.1037/pspi0000020
Humble Brag dalam Budaya Populer dan Media Sosial
Di platform seperti Instagram, LinkedIn, bahkan Twitter, humble brag menjadi fenomena umum. Contoh-contoh nyata:
-
Seorang influencer menulis: “Masih jetlag karena harus terbang dari Bali ke Milan buat photoshoot dadakan, tapi tetap bersyukur.”
-
Di LinkedIn: “Merasa sangat tidak layak menerima penghargaan ini, tapi semoga bisa terus memberi dampak.”
Sementara niatnya bisa jadi tulus, format penyampaiannya membuat banyak orang merasa terganggu atau sinis terhadapnya.
Cara Menghindari Humble Brag (Jika Anda Ingin Terlihat Autentik)
Jika Anda ingin membagikan pencapaian tanpa terjebak dalam humble brag, berikut beberapa saran:
1. Langsung dan Jujur
Sampaikan pencapaian secara tulus. Tidak perlu menyelipkan keluhan atau kerendahan hati palsu.
Contoh: “Senang sekali bisa menerima penghargaan ini setelah kerja keras selama setahun.”
2. Fokus pada Orang Lain
Tunjukkan penghargaan terhadap tim, mentor, atau orang-orang yang membantu Anda.
Contoh: “Terima kasih untuk tim luar biasa yang membuat ini mungkin. Saya bangga bisa bekerja bersama kalian.”
3. Gunakan Humor
Bercanda tentang diri sendiri bisa menunjukkan kerendahan hati yang autentik tanpa terdengar sombong.
Contoh: “Saya nyaris lupa pakai sepatu pas mau terima penghargaan. Untung gak nyeker di panggung!”
Cara Menghadapi Humble Brag Orang Lain
Ketika melihat humble brag di media sosial atau kehidupan nyata:
-
Jangan langsung bereaksi sinis: Bisa jadi niatnya tulus, hanya penyampaiannya kurang pas.
-
Tetap sopan jika menanggapi: Tanggapi secara netral atau cukup beri "like" tanpa komentar berlebihan.
-
Gunakan sebagai refleksi diri: Sadari bahwa kita pun mungkin pernah melakukannya tanpa sadar.
Kesimpulan
Humble brag adalah fenomena sosial yang mencerminkan keinginan manusia untuk diakui tanpa terkesan sombong. Namun, cara ini justru bisa menjadi bumerang, menciptakan kesan manipulatif atau tidak tulus. Di era media sosial yang penuh pencitraan, kejujuran, otentisitas, dan empati tetap menjadi mata uang sosial yang paling berharga.
Referensi
-
Sezer, O., Gino, F., & Norton, M. I. (2015). Humblebragging: A Distinct—and Ineffective—Self-Presentation Strategy. Journal of Personality and Social Psychology, 107(5), 774–796. https://doi.org/10.1037/pspi0000020
-
Wittels, H. (2012). Humblebrag: The Art of False Modesty. Grand Central Publishing.
-
Oxford English Dictionary. Definition of Humblebrag.
-
Psychology Today. (2020). Why Humblebragging Often Backfires. https://www.psychologytoday.com/us/blog/mind-my-business/202001/why-humblebragging-often-backfires
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kolom Kritik dan Saran: